Slider

Referensi Bacaan

kajian

Buletin

Informasi

Hikmah

Ibrah

Dokumentasi

Napak Tilas Ke Baduy

Berfoto dengan salah seorang penduduk Baduy Dalam.

Bi Arsidah sedang menenun kain, kala kami iseng mengganggunya.

Tahlil


Untuk foto2 yang lain silakan KLIK DISINI


Lembur Pancur, Ayo ke Masjid







Ayo ke Masjid kawan mungpung masih diberikan kesehatan. Jangan menunggu waktu tua.



Memilih Logo Yang Menarik?









---oOo---

Masjid - Masjid Tetangga Kampung









*Note : Garis merah atau biru ialah garis yang diambil lurus dari titik Ka'bah (Masjidil haram). Sehingga dengan mudah kita dapat mengukur ketepatan arah kiblat dari masjid tersebut. Apakah melenceng terlalu jauh atau hanya sekian derajat saja. Semoga bermanfaat.

Masjid Nabawi (Arab Saudi)

Masjid ini terletak di kota Madinah, Arab Saudi. Masjid Nabawi merupakan masjid terbesar kedua di dunia karena bisa menampung sebanyak satu juta orang. Masjid ini memiliki 10 menara setinggi 105 meter.

Arsitektur yang paling menarik dari masjid ini adalah adanya atap yang menyerupai payung berbentuk segi empat yang dapat membuka tutup untuk melindungi orang yang ibadah dari terik matahari.

Memiliki luas bangunan sekitar 100 ribu m2, di dalam masjid ini juga terdapat makam Nabi Muhammad SAW.

Sumber : inilah.com
Editor : Amir Hamzah



Masjid Sultan Ahmed (Turki)

Masjid Sultan Ahmed adalah sebuah masjid yang terletak di Istanbul, kota terbesar di Turki dan merupakan ibukota Kesultanan Utsmaniyah (dari tahun 1453 sampai 1923). Masjid ini dikenal dengan juga dengan nama Masjid Biru atau Blue Mosque, karena pada masa lalu interiornya berwarna biru.

Masjid ini dibangun antara 1609-1616 atas perintah Sultan Ahmed I, yang kemudian diabadikan menjadi nama masjid tersebut. Setelah wafat, ia pun dimakamkan di halaman masjid.

Arsitek masjid ini, Sedefhar Mehmet Aga, diberi mandat oleh Sultan untuk tidak perlu berhemat biaya dalam penciptaan tempat ibadah umat Islam yang besar dan indah ini. Struktur dasar bangunan masjid ini hampir berbentuk kubus berukuran 53 x 51 meter.





Masjid Faisal (Pakistan)

Masjid Faisal adalah masjid paling indah di Pakistan dan terletak di ibukota Islamabad. Nama masjid ini diambil dari nama Raja Faisal bin Abdul Aziz dari Arab Saudi yang telah mendukung dan membiayai pembangunan masjid ini.

Yang menarik adalah Masjid Faisal ini tidak memiliki kubah, namun memiliki empat menara dengan desain unik yang menambah nilai seni bangunan masjid ini. Bentuknya yang tidak biasa terinspirasi dari tenda yang didirikan salah satu suku Arab, Bedouin.

Masjid berkapasitas sekitar 75 ribu jemaah ini memiliki ruang shalat utama berbentuk seperti segitiga besar. Sedikit dipengaruhi oleh gaya bangunan Turki, Masjid Faisal termasuk salah satu gambaran masjid dengan desain arsitektur kontemporer.

Masjid Imam (Iran)

Berada di kawasan Grand Bazaar Esfahan, Masjid Imam termasuk bangunan paling megah di kota Isfahan, Iran. Masjid ini kian indah dengan empat menara yang menjulang setinggi 160 kaki. Sebagian besar masjid ini dibangun dari bahan keramik dan batu piruz. Keindahan dan kemegahan Masjid Imam kian kentara dengan kehadiran kolam besar di tengah pelataran masjid.

Masjid yang dibangun pada abad ke-17 ini semula dikenal dengan nama Masjid Shah. Nama tersebut mengacu kepada penguasa Safawi yang memerintah di Isfahan pada masa itu, Sultan Shah Abbas I. Ia merupakan salah satu kepala negara yang getol melakukan pembangunan fisik kota Isfahan. Konon, proses pembangunan masjid ini memakan waktu hingga 20 tahun.

Masjid Imam merupakan masjid yang menerapkan pola arsitektur Seljuk dengan menampilkan lengkung-lengkung iwan yang membentuk sebuah beranda yang sangat besar yang terdapat di setiap sentral sisi-sisi pelataran. Pembangunan masjid ini diperkirakan menghabiskan 18 juta batu bata dan 472.500 keramik.

Seperti halnya masjid lain di Iran, masjid ini pun mempunyai kubah besar yang ditempatkan di arah kiblat. Kubah Masjid Imam ini oleh banyak arkeolog dan pengamat arsitektur klasik dipandang sebagai karya kubah dengan ubin berwarna masa Safawi yang paling brilian. Penilaian itu lebih karena pada keindahan motif dan komposisi warnanya.

Masjid Imam juga menjadi salah satu bukti kecanggihan perkembangan teknologi arsitektur Islam pada abad pertengahan. Satu hal yang juga telah dipikirkan arsitek mesjid pada abad ke-17 ini adalah bangunan tahan gempa. Pada setiap pertemuan antarsisi terdapat besi dan kayu yang menyerupai per. Sehingga, jika gempa mengguncang, tiang hanya akan bergoyang dan bangunan masjid pun tetap berdiri kokoh.

Masjid Sultan (Singapura)

Masjid Sultan terletak di Kampung Glam, distrik Rochor Planning Area, Singapura. Ini merupakan masjid pertama yang dibangun di negara tersebut. Hingga kini, masjid bersejarah itu masih menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang ke Singapura.

Struktur awal masjid ini dibangun sekitar 1826 oleh masyarakat Jawa yang kebanyakan pedagang awal di Singapura, yang menjalankan aktivitas perdagangan dengan masyarakat Arab, Boyan dan Bugis sebelum kedatangan saudagar Tionghoa. Bangunan masjid itu menjadi tempat tinggal atau kawasan permukiman awal beberapa etnik masyarakat Indonesia.

Dalam perkembangannya, masjid ini telah direnovasi dan ditetapkan sebagai produk pariwisata Singapura. Nama asli jalan-jalan berdekatan masjid tersebut seperti Kandahar Street, Baghdad Street, Arab Street dan Bussorah Street masih dipertahankan.

Arsitek Denis Santry dari Swan and Maclaren yang merancang renovasi masjid baru tersebut untuk dibangun di atas lahan masjid lama dan lahan tambahan dari keluarga kerajaan Sultan Hussain Shah dari Johor. Seluruh pembiayaan juga di tanggung keluarga Sultan dengan kontribusi dari komunitas muslim Singapura kala itu termasuk sumbangan botol kaca hijau hijau dari kaum miskin ketika itu. Botol-botol yang kemudian di jadikan ornamen bawah kubah masjid.

Dalam rancangannya, Denis Santry mengadopsi gaya Sarasenik atau gaya Gotik Mughal lengkap dengan menara menggantikan masjid lama yang berarsitektur Indonesia pada masjid sebelumnya. Pembangunan masjid baru tersebut selesai dikerjakan tahun 1928. Perbaikan kemudian dilakukan tahun 1960 untuk memperbaikan ruang utama masjid dan tahun 1993 masjid ini dilengkapi dengan Auditorium dan aula serbaguna.

Masjid Sultan kemudian mendapatkan pengakuan dari pemerintah Singapura para 14 Maret 1975 sebagai salah satu monumen nasional. Dan statusnya pun kini dimiliki dan dikelola oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS).


Masjid Istiqlal (Indonesia)

Terletak di ibukota Jakarta, Masjid Istiqlal adalah salah satu masjid yang menjadi kebanggaan rakyat Indonesia. Memiliki kapasitas hingga 200 ribu jemaah, Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara.

Nama Istiqlal diambil dari bahasa Arab yang berarti kebebasan, lepas atau kemerdekaan. Secara istilah. nama Istiqlal menggambarkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat berupa kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pembangunan masjid ini diprakarsai Presiden Soekarno yang pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan pada 24 Agustus 1961, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Arsitek dari Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Nasrani.

Mengambil lokasi di Taman Wilhemina, Presiden Soekarno menetapkan masjid ini berdiri berdekatan dengan Gereja Kathedral. Ini dimaksudkan sebagai perlambang harmonisasi kehidupan beragama di Indonesia

Masjid Istiqlal berdiri di atas lahan seluas 12 hektar. Bangunan masjidnya seluas tujuh hektar yang terdiri dari lima lantai, yang melambangkan Rukun Islam.

Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid.

Masjid Istiqlal diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978.


Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin (Brunei)

Masjid ini merupakan masjid kerajaan Kesultanan Brunei yang terletak di Bandar Seri Begawan, ibukota Brunei Darussalam. Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin adalah salah satu masjid paling mengagumkan di Asia Pasifik, serta menjadi landmark dan daya tarik wisata utama di Brunei.

Masjid ini dinamai berdasarkan Omar Ali Saifuddin III, Sultan Brunei ke-28. Masjid yang mendominasi pemandangan kota Bandar Seri Begawan ini melambangkan kemegahan dan kejayaan Islam yang menjadi agama mayoritas dan agama resmi Brunei Darussalam. Bangunan mesjid ini rampung pada 1958 dan merupakan contoh arsitektur Islam modern.

Desain masjid ini memadukan arsitektur Mughal dengan gaya Italia. Bangunan masjid ini dirancang biro arsitek Booty and Edwards Chartered berdasarkan rancangan karya arsitek berkebangsaan Italia Cavaliere Rudolfo Nolli, yang telah lama bekerja di teluk Siam.

Masjid yang dibangun di atas laguna atau kolam buatan di tepi sungai Brunei di wilayah Kampong Ayer ini memiliki kubah dilapisi oleh emas murni 24 karat.


Masjid Agung Sheikh Zayed (Uni Emirat Arab)

Masjid Agung Sheikh Zayed adalah masjid yang berada di kota Abu Dhabi, ibukota Kerajaan Uni Emirat Arab. Masjid ini dinamai sesuai tokoh besar dibalik ide pembangunannya, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, tokoh nasional Uni Emirat Arab sekaligus pendiri Negara Uni Emirat Arab.

Bangunan masjid ini terinspirasi dari arsitektural Mughal (India, Pakistan, Bangladesh) dan Mooris (Maroko). Dibangun dengan 82 kubah bergaya Maroko dan semuanya dihias dengan batu pualam putih.

Masjid yang memiliki luas 22.412 m2 ini dapat menampung 40.960 jemaah sekaligus, yang terdiri dari 7.126 jemaah di ruang utama, 1.960 di ruang sholat terbuka, 980 di ruang sholat wanita, 22.729 di area pelataran tengah, 682 di selasar ruang utama dan 784 jemaah di selasar pintu masuk utama.

Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki lebih dari 1.000 pilar di area luar yang dilapis dengan lebih dari 20 ribu lembaran pualam dan batu alam polesan. Di sekeliling mesjid terdapat rangkaian kolam seluas 7.874 m2 yang dibangun menggunakan bahan keramik lantai warna gelap.

Rancangan impresif menghias sisi dalam masjid dengan menggunakan material pualam Italia dipadu dengan rancangan ukiran floral di ruang sholat utama serta dinding sisi luar yang dihias dengan mozaik kaca emas.

Pintu utama masjid ini dibuat dengan bahan kaca setinggi 12,2 meter dengan lebar 7 meter dan memiliki bobot mencapai 2.2 ton.


QS. Al-Maidah 57


Ahlul Kitab


ayat2 pilihan